Sabtu, 20 Agustus 2022

Apa Itu Deadweight Tonnage (DWT)?

Apa itu Deadweight Tonnage (DWT)? atau yang sering disebut juga dengan bobot mati termasuk dalam salah satu jenis tonase pada sebuah kapal. Kapal sendiri merupakan jenis transportasi laut yang mempunyai batas ukuran isi dan berat untuk dibawa ketika melakukan pengangkutan.


Kemampuan untuk pengangkatan kapal tersebut beserta berat kapalnya diukur menggunakan ukuran ton atau tonnage. Kemudian Deadweight Tonnage ini harus dihitung dengan mengurangi berat benam oleh berat kapal kosong sebagai salah satu syarat kepabeanan atau kepelabuhan.

Apa Itu Deadweight Tonnage (DWT)? 

Deadweight Tonnage sendiri merupakan berat kapal keseluruhan ketika muatan kapal sedang penuh dan siap untuk berlayar. Kemudian berat tersebut dikurangi berat kapal kosong termasuk permesinan, perpipaan dan mesin kapal. 

Apa itu Deadweight Tonnage (DWT)? Berarti berat kapal yang berisi penjumlahan dari bahan bakar, berat muatan barang, minyak pelumas, penumpang, sampai anak buah kapal. Deadweight Tonnage dinyatakan dalam ukuran ton dan sering dinyatakan sebagai total berat yang dapat dipindahkan atau diangkut oleh kapal. 

Semua yang bisa dimuat misalkan semua kargo yang diangkut oleh kapal, maka total beratnya disebut dengan Deadweight Tonnage, namun tidak termasuk dengan berat kapalnya. Kemudian perhitungan berat ini berhubungan dengan administrasi atau kewajiban ketika kapal berada di pelabuhan.

Tonase deadweight (deadweight tonnage / DWT) berbeda dengan tonase perpindahan (displacement tonnage) yang meliputi berat kapal serta daya pendukungnya. Tonase ringan adalah berat kapal sendiri, termasuk lambung, decking dan mesin, tetapi tidak termasuk ballast dan pasokan yang dapat dikonsumsi, seperti bahan bakar dan air (kecuali untuk cairan dalam sistem ruang mesin).

Rumus Cara Menghitung Apa itu Deadweight Tonnage (DWT)?

Deadweight Tonnage bisa dirumuskan dengan rumus displacement dikurangi LWT atau berat kapal kosong yang terdiri dari mesin dan struktur kayu sampai berat perlengkapannya. Rumus perhitungan Deadweight Tonnage diantaranya adalah sebagai berikut. 

DWT = D - LWT

Kemudian untuk menghitung volume kapal bisa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

L x B x D x Cb

L adalah panjang kapal, B adalah lebar kapal, D adalah dalam kapal dan CB adalah blok koefisien. Berat dari jenis air laut sendiri biasanya diambil rata-rata yaitu 1025 kg per m3 sementara berat jenis air tawar adalah 1000 kg per m3.

Adapun biasanya DWT dapat berisikan berat bahan bakar main engine, auxiliary engine dan berat minyak pelumas. Serta berat wir tawar, penumpang, ABK, berat tambahan atau cadangan sampai berat bersih muatan kapal atau pay load.

Biasanya sebuah perusahaan yang memiliki kapal akan berusaha untuk mendapatkan berat bersih muatan terbesar ketika klasifikasi yang dilakukan oleh badan klasifikasi Indonesia. Bahkan tidak jarang biasanya perusahaan melakukan kecurangan untuk menghasilkan berat bersih muatan terbesar.

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dengan membuat desain kapal LWT atau berat baja dan engineering maksimal 30% dari devicement. Apabila desain LWT lebih dari angka tersebut maka akan memberikan hasil yang kurang menguntungkan kepada perusahaan yang memiliki kapal.

Proses penghitungan Deadweight Tonnage yang cukup sulit ini terkadang membuat perusahaan mencari tenaga profesional yang lebih berpengalaman dalam melakukan perhitungan. 

Maka dari itu Anda bisa menggunakan jasa dari Servo Rubber untuk melakukan perhitungan apa itu Deadweight Tonnage (DWT)? yang lebih maksimal dengan menghubungi kami melalui WhatsApp 08111888728 atau email admin@ptsinergy.co.id