Sabtu, 13 Agustus 2022

Mengenal Nama Tali dan Fungsinya saat Kapal Sandar

Mengenal Nama Tali dan Fungsinya saat Kapal Sandar. Ketika sebuah kapal berhenti di suatu titik, diperlukan Tali penambat kapal dari Servo Rubber yang mumpuni agar tidak bergerak, misalnya di dermaga atau pada saat di tengah laut.

Tali Penambat Kapal

Sistem penambatan disebut dengan mooring system. Seperti dengan nama, tali berfungsi untuk menambatkan ketika di dermaga atau digunakan sebagai penarik oleh kapal lain.

Baik di tengah atau di dermaga, pasti membutuhkan mooring system yang kuat agar kapal tetap kokoh. Ada beberapa jenis tali bisa digunakan untuk menambat, mulai dari bahan alami, sintetis, hingga baja.

Sebelum digunakan, setiap mooring system apa saja jenisnya harus melewati tes tarik. Biasanya yang dijual untuk kebutuhan perkapalan dilengkapi dengan sertifikat pengetesan.

Mengenal Berbagi Tali Penambat Kapal 

Bahan dari serat alami untuk mooring system merupakan material pembuatan berasal dari serat nabati atau tumbuhan. Jenis ini lebih cocok digunakan pada kapal berukuran kecil seperti nelayan atau speed boat.

Hemp rope atau rami, memiliki sifat mudah menyerap air, untuk meningkatkan daya tahan terhadap air. Umumnya dijemur agar menjadi kaku serta kekuatan akan berkurang hingga 25%.

Tali sisal adalah material terbuat dari pohon Agama, biasanya dapat menggantikan fungsi pada mooring system kapal manila. Tali penambat kapal ini memiliki karakter serat kuat mengikat.

Jenis seperti sabut kelapa memiliki tingkat daya renggang sampai 50% lebih besar dibanding yang lain. Lebih tahan terhadap air serta ringan dan tetap mengapung dalam kondisi basah.

Bahan dari sintetis yaitu tali buatan umumnya diaplikasikan seperti polyethylene, dacron, serta nilon. Namun paling sering dipakai adalah jenis nilon. Sama dengan serat alami, sintetis cocok dengan perahu ukuran kecil.

Nilon ini memiliki banyak kelebihan seperti telah melewati proses pembuatan memakai mesin. Memiliki karakter serat mengkilap, halus sehingga tidak mudah lapuk dan tampak lebih bersih.

Mempunyai kekuatan hingga 1,5 bahkan 2,5 lebih kuat dibanding jenis manila. Ketika basah maka kekuatan naik sekitar 83% dibanding saat kondisi kering. Tali nilon memiliki daya renggang yang cukup besar, dimana kondisi tali akan kembali seperti semula jika diberi beban yang cukup besar. Selain tahan terhadap air laut, jenis tali ini juga tahan terhadap api dimana suhu leleh nya cukup tinggi yaitu 220° C dan api tidak akan menjalar jika bagian yang terbakar dipadamkan. 

Tali penambat kapal bahan nilon dari Servo Rubber memiliki kekuatan stabil meski dalam suhu rendah. Hal ini disebabkan kekuatannya lebih besar, meski ukuran diameter lebih kecil dari tali manila.

Terdapat juga mooring system dari kawat baja dengan kekuatan tahan lama. Dipakai untuk perahu ke darat, kawat ini biasanya digalvanis supaya tehan dari korosi.

Fungsi Tali Penambat Kapal saat Sedang Sandar

Selain berfungsi sebagai penambatan pada dermaga, mooring system juga bisa dipakai untuk menarik kapal seperti tug boat atau tunda. Mengingat fungsinya untuk menambat, maka tali ini bisa menahan.

Bisa juga menahan bangunan terapung lainnya dari angin, gelombang, serta arus di perairan. Perahu bisa dikatakan tertambat jika sudah terikat oleh objek tetap saat sedang sandar.

Dalam aktivitas kemaritiman, tentu saja tali tersebut memiliki peran sangat penting. Kebanyakan diaplikasikan untuk kegiatan anchoring, docking, rigging, dan towing. 

Karena memiliki peran penting, Anda harus memilih jenis mooring system untuk penggunaan di industri kelautan. Menyesuaikan ukuran yang digunakan, kondisi cuaca, serta kegiatan apa saja.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa dilihat di SERVO RUBBER terkait tali penambat kapal, dengan menghubungi Whatsapp 08111888728 atau email admin@ptsinergy.co.id